Laman

Cari Blog Ini

Rabu, 03 Februari 2010

kumpulan puisi

MENANTI

setapak demi setapak,
melewati jalan yang tak naluri
seakan terlihat ujung
walau hanya maya.

kadang diatas sampan
menyusur sungai yang keruh
penuh lumpur dan minyak
benar benar melegakan?tak!

menanti atau mengejar?
pasti menanti ..
sebab semua dari kehendak Tuhan
siapa sih yang berani menentangNya?
kuanggap tolol dan tak tahu diri
walaupun terhadap diriku
jika begitu...

menanti..
apa yang dihatiku, dihatimu.
tak terkatakan
tak terucapkan.
hanya air mata meleleh di pipi.


2009





TERDAMPAR DI PULAU SUNYI


tatkala mentari mulai tenggelam
ikat tali pada semak belukar
bahan makanan dan air turunkan
sebagai teman dalam pengembaraaan

berapa orang yang bersama
dalam gelak tawa renyah
tak mampu usir galau hati
karena gelap tlah menancap
dan nyanyian serangga memelukku

kawan,
di pulau sepi ini,
jalan mulai lunak,
disiram hujan sejenak
air kecoklatan.,
sebagai minumanku..
bukan aku menghinamu,
bukan aku lemah hati,
tapi semakin dalam kajian
akan kebesaran Tuhan

pasti,
alasan kutak mampu hidup disini
rangkaikan kalimat ini..

(Nasi-nasi), 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar